IDXChannel - Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyoroti tujuan dari rencana pembagian rice cooker yang dicanangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Menurut Agus, tujuan dari program tersebut belum jelas. Ia menyoroti tujuan program yang diklaim oleh Kementerian ESDM, di antaranya mendukung pemanfaatan energi bersih, meningkatkan konsumsi listrik per kapita, serta penghematan biaya memasak bagi masyarakat.
“Kalau menurut saya belum jelas tujuannya. Yang pasti program ini untuk meningkatkan permintaan listrik, tapi daya listrik rice cooker kan ga besar,” ujar Agus Pambagio kepada MNC Portal, Minggu (5/2/2023).
Agus menilai pemerintah harus mempertimbangkan kenaikan biaya listrik yang terjadi dan memastikan masyarakat yang menerima program ini juga mendapatkan subsidi biaya listrik dari penambahan rice cooker tersebut.
“Misalnya orang memakai Liquified Petroleum Gas (LPG) 80.000 untuk 3 tabung selama satu bulan untuk memasak nasi. Pertanyaanya apakah kenaikan listrik akibat pemberian rice cooker ini setara dengan 80.000 atau bisa lebih murah?,” tambah Agus.
Selain itu, Agus juga mengomentari pendistribusian dari 680 ribu rice cooker ini. Ia mengkhawatirkan penyebaran rice cooker yang tidak merata.
“Apakah pendistribusiannya nanti bakal sesuai dengan daftar keluarga penerima bantuan sosial sebesar 150.000 dari Kementerian Sosial kemarin?,” pungkasnya.
Adapun Kementerian ESDM memiliki rencana untuk mendistribusikan 680 ribu rice cooker di 2023. “Lalu penanak nasi listrik sebanyak 680.000 unit, ini masih dalam pembahasan dengan pihak-pihak lintas terkait,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (2/2/2023).
(WHY)