Di sisi lain, Bahlil juga menyoroti adanya masalah LPG 3 Kg yang dioplos ke tabung LPG 12 Kg. Dia mengaku, masalah ini juga memunculkan potensi kebocoran harga.
"Itu dioplos minta ampun. Gas 3 Kg diambil dioplos ke tabung 12 Kg, kemudian dijual ke industri. Itu rata-rata 5-10 persen bocornya. LPG itu coba cek benar enggak 3 Kg, ada yang cuma 2,5 Kg, ada yang cuma 2,4 Kg. Jadi ada 3 potensi kebocoran daripada LPG," kata Bahlil.
(Fiki Ariyanti)