APBN #uangkita sebagai instrumen fiskal telah didesain untuk mendukung implementasi ekonomi hijau," ujar Sri dikutip pada Selasa (28/6/2022).
Dia juga menyebut berbagai instrumen fiskal lainnya juga dimanfaatkan untuk mendorong aktivitas serta investasi ekonomi yang lebih ramah lingkungan, seperti pemberian insentif pajak di sektor ekonomi hijau, kebijakan budget tagging oleh pemerintah pusat dan daerah, hingga skema pembiayaan hijau.
Tak hanya itu, Indonesia juga telah melakukan inovasi dan menjadi pelopor negara berkembang pertama yang menciptakan portofolio investasi hijau. Upaya ini diinisiasikan pada tahun 2018 oleh Kemenkeu dalam bentuk green bond dan juga green sukuk.
Di samping itu, beberapa institusi juga telah dibentuk untuk menjalankan fungsi pembiayaan terhadap pengelolaan lingkungan dan ekonomi hijau.
"Inilah bentuk keseriusan dan kerja sama kita semua untuk memelihara serta melestarikan lingkungan hidup bagi para generasi penerus kita. Jika kita bisa membangun kerja sama dan sinergi yang baik, saya optimis komitmen NDC Indonesia dapat kita wujudkan, demi Indonesia dan generasi mendatang," pungkas Sri.
(FRI)