sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Bersyukur Ekonomi RI Stabil di Tengah Gejolak Global

Economics editor Michelle Natalia
06/04/2023 14:20 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku bersyukur karena Indonesia masih bisa bertahan stabil.
Sri Mulyani Bersyukur Ekonomi RI Stabil di Tengah Gejolak Global. (Foto MNC Media)
Sri Mulyani Bersyukur Ekonomi RI Stabil di Tengah Gejolak Global. (Foto MNC Media)

IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku bersyukur karena Indonesia masih bisa bertahan stabil. Padahal, gejolak dan guncangan global masih terus memanas dan dipenuhi ketidakpastian.

Ketidakpastian yang dimaksud mulai dari tekanan geopolitik yang masih berlangsung, hingga runtuhnya perbankan besar di Amerika Serikat (AS). 

"Alhamdulillah untuk Indonesia, guncangan-guncangan ini pasti tidak bisa kita 100% tidak merasakan tapi kita bisa relatif menjaga stabilitas. Dilihat dari stock index kita, yield SBN kita dan nilai tukar kita," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 secara virtual di Jakarta, Kamis (6/4/2023).

Dia menyebutkan, dengan pergerakan-pergerakan global yang ada, sekarang Indonesia bahkan dianggap sebagai negara dengan perekonomian yang cukup besar.

"Ekonominya besar, stabilitasnya bagus, inflasi kemarin yang turun di bawah 5%, nilai tukarnya yang stabil, yield dari SBN yang cukup kompetitif, dan growth-nya, serta outlook-nya masih stabil," ucap Sri Mulyani. 

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia di majalah The Economist pada minggu lalu disebutkan 'Antara India dengan Indonesia, Ini adalah dua negara yang sekarang berlomba untuk menjadi top performer di G20, atau di dunia'. 

"Large enough, open democracy, dan relatif memiliki growth dan prospek yang baik dengan stabilitas yang terjaga. Ini hal positif yang harus kita jaga," ungkapnya.

Dia menerangkan, Indonesia memang mengalami pemulihan ekonomi yang relatif merata dan kuat. Broad-based, dalam artian seluruh sektor sekarang mengalami recovery, yang dulu disebut sebagai scarring effect atau efek luka dalam akibat pandemi, secara perlahan sudah sembuh.

"Bahkan, kalau kita lihat daerah-daerah seperti Bali, juga mulai pulih, yang terpukul sangat dalam seperti transportasi, akomodasi, restoran, semuanya sudah mulai pulih. Dan juga didukung oleh demand domestik yang relatif stabil," pungkas Sri Mulyani. 

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement