Sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 15 Maret 2024 telah terealisasi senilai Rp93,5 triliun, setara 19,0% dari target PNBP tahun ini sebesar Rp492 triliun.
"Jadi dalam hal ini pendapatan negara hingga 2,5 bulan atau dalam hal ini pelaksanaan APBN tahun 2024 mengalami kontraksi dibandingkan tahun 2023," kata Sri Mulyani.
Untuk Belanja Negara sampai dengan 15 Maret 2024 telah terbelanjakan Rp470,3 triliun atau 14,1% dari belanja negara sudah terealisasi atau tumbuh 18%. Belanja pemerintah pusat dalam hal ini mencapai Rp328,9 triliun atau 13,3%, tumbuh 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
Terutama untuk belanja K/L Rp165,4 triliun atau 15,2% tumbuh 24,5%. "Kenaikan cukup tinggi ini terutama karena Pemilu yang terjadi di bulan Februari jadi digunakan untuk pelaksanaan pemilu," ungkap Sri Mulyani.
Untuk Belanja non K/L Rp163,4 triliun atau 11,9% atau 104%. Transfer ke daerah sudah dilaksanakan Rp141,4 triliun atau dalam hal ini 16,5% dari total transfer. Dalam hal ini terjadi kenaikan transfer hingga 20,5% dibandingkan realisasi pertengahan Maret tahun lalu.