Dia menambahkan, Presiden Prabowo memberi arahan agar kebijakan belanja tetap fokus pada program strategis yang berdampak langsung kepada masyarakat, sementara penerimaan negara harus terus direformasi untuk menciptakan ruang fiskal yang sehat dan menjaga kepercayaan pasar.
“Beliau mengatakan, apabila defisit bisa disusun agar confidence market bagus, maka ekonomi kita tetap berjalan dan APBN bisa menjalankan fungsi counter-cyclical,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyoroti dorongan Presiden agar pertumbuhan ekonomi nasional tak hanya bergantung pada APBN, melainkan juga diperkuat lewat reformasi regulasi untuk mendorong investasi, perdagangan, dan dunia usaha.
“Presiden menekankan pentingnya perbaikan regulasi untuk mempermudah investasi dan tata kelola yang baik,” ujarnya.
Sri Mulyani meminta publik untuk menantikan pemaparan resmi Nota Keuangan dan RAPBN 2026 yang akan disampaikan Presiden pada sidang paripurna DPR, 15 Agustus 2025.
(Dhera Arizona)