sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sri Mulyani Sebut Peran PBB hingga Bank Dunia Semakin Lemah Atasi Konflik Antarnegara 

Economics editor Nia Deviyana
09/07/2025 21:12 WIB
Kondisi saat ini, mirip dengan sebelum Perang Dunia ke-II, di mana banyak negara-negara dengan kuasa yang besar memaksakan kepentingannya.
Sri Mulyani Sebut Peran PBB hingga Bank Dunia Semakin Lemah Atasi Konflik Antarnegara. Foto: iNews Media Group.
Sri Mulyani Sebut Peran PBB hingga Bank Dunia Semakin Lemah Atasi Konflik Antarnegara. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai peranan lembaga multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN), Dana Moneter Internasional (IMF), hingga Bank Dunia semakin lemah dalam mengatasi perselisihan antarnegara.

Dia mengatakan, situasi global saat ini sangat tidak stabil dan kompleks, terutama akibat kebijakan negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang, China, Rusia, hingga BRICS yang saling menimbulkan dampak.

"Hari-hari ini, peranan dari lembaga-lembaga multilateral itu menjadi sangat lemah atau tidak dihormati, yang terjadi adalah hampir mirip dengan sebelum Perang Dunia II," ujar Sri Mulyani saat Rapat bersama Komite IV DPD RI, Rabu (9/7/2025).

Sri Mulyani mengatakan, di era perang dunia II, setiap perselisihan diselesaikan melalui lembaga-lembaga multilateral tersebut. 

Namun, kondisi saat ini, mirip dengan sebelum Perang Dunia ke-II, di mana banyak negara-negara dengan kuasa yang besar memaksakan kepentingannya.

"Dia (negara besar) kemudian secara sepihak bisa memaksakan kehendaknya kepada negara lain," kata dia.

Dampaknya, kata Sri Mulyani, seperti yang terjadi saat ini di mana konflik geopolitik semakin meluas, seperti perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung selesai, invasi Israel ke Iran, hingga perang dagang yang semakin panas.

Sri Mulyani juga menilai arah kebijakan ekonomi Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump yang cenderung ke arah proteksionis. 

"Inilah yang sedang kita hadapi, yang tadinya negara dalam konteks global bekerja sama, di mana satu negara bisa sejahtera dan makmur dengan mengajak negara lain untuk ikut sejahtera, sekarang kalau satu negara sejahtera, berarti negara lain akan berkorban atau terkorbankan," ujar Sri Mulyani.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement