Seperti yang dikatakan oleh Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa, untuk mencapai komitmen tersebut, pembiayaan sangatlah penting, karena tidak bisa hanya memiliki komitmen tanpa sumber daya yang cukup untuk mendukungnya.
"Menurut perkiraan, total pendanaan iklim yang diperlukan untuk mencapai NDC kita adalah Rp4.002 triliun atau USD281 miliar hingga tahun 2030," jelas Sri Mulyani.
Jumlah ini diproyeksikan akan terpenuhi dengan adanya investasi publik dan swasta.
"Kumulatif belanja dari budget kita sendiri, APBN hingga 2021 adalah Rp313 triliun. Itu hanya 8% dari total kebutuhan investasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk dapat merancang kerangka kebijakan dan peraturan yang tepat, serta iklim investasi sehingga kita dapat menarik lebih banyak partisipasi swasta baik domestik maupun global," jelasnya.