"Instrumen yang bisa kita gunakan dalam APBN mulai dari insentif perpajakan. Bahkan untuk insentif pembayaran listrik abdomen akan ditanggung pemerintah belanja pusat dan daerah.
“Memang pariwisata dimensinya sangat banyak namun tadi saya sampaikan tidak semua anggaran ataupun insentif langsung kepada kementerian terkait bisa digoreskan dengan kementerian lain. Kami akan membantu jika dibutuhkan untuk membahas koordinasi belanja daerah maupun pusat khususnya di sektor ekonomi kreatif,” sambungnya.
Dirinya mencontohkan beberapa destinasi seperti di Mandalika Borobudur atau di Danau Toba yang menggunakan berbagai instrumen APBN baik kementerian lembaga sampai kepada kebudayaan atau KPPO.
"Kami mendukung apa yang dilakukan oleh Kemenparekraf dalam pembuatan perfilman Indonesia dan kami telah memberikan alokasi anggaran untuk ini tentu saat ini sekarang bagaimana mendistribusi atau mengeksekusinya," tandas Sri Mulyani. (NDA)