"Di pasar global, produk tekstil Indonesia juga kalah bersaing dengan kompetitor seperti Vietnam, China yang memiliki daya saing tinggi, dari murahnya labor (upah pekerja) yang digunakan, juga teknologi yang digunakan," ujar Eisha.
Dia menambahkan, International Textile Manufacturing Federation (ITMF) telah melakukan penelitian tentang biaya produksi di sektor industri tekstil dan produk teksil (TPT) di beberapa negara produsen dan eksportir TPT pada tahun 2021. Hasilnya, India mengungguli hampir semua negara dengan biaya produksi terendah dari sisi bahan baku dan upah. Vietnam unggul sebagai negara dengan biaya terendah untuk komponen biaya energi dan bunga modal. Pakistan dan Bangladesh unggul dalam hal biaya upah yang rendah.
"Sementara industri tekstil dalam negeri menghadapi biaya tinggi, tergantung bahan baku impor, juga kurangnya penggunaan modal dengan teknologi tinggi," ujar Eisha.
(Rahmat Fiansyah)