sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Stafsus Erick Pastikan Tidak Ada Indikasi Korupsi Terkait Bengkaknya Anggaran KCJB

Economics editor Suparjo Ramalan
11/10/2021 10:50 WIB
Kementerian BUMN memastikan tidak ada potensi korupsi atau penyelewengan dalam kasus pembengkakan biaya KCJB.
Stafsus Erick Pastikan Tidak Ada Indikasi Korupsi Terkait Bengkaknya Anggaran KCJB (Dok.MNC Media)
Stafsus Erick Pastikan Tidak Ada Indikasi Korupsi Terkait Bengkaknya Anggaran KCJB (Dok.MNC Media)


Namun begitu, sejak dilakukan kajian dengan bantuan konsultan, dimana, estimasi disusun sejak November 2020 lalu, perhitungannya justru melebar hingga di angka USD8,6 miliar.


Perubahan angka terjadi setelah adanya perubahan biaya, harga, hingga penundaan proyek karena perkara pembebasan lahan. 

Karena itu, perkiraan konsorsium Indonesia bahwa anggaran KCJB berada di dalam skenario low and high. Low mencapai USD9,9 miliar dan high USD11 miliar. Artinya, cost overrun yang terjadi dengan skenario tersebut adalah sekitar USD3,8-4,9 miliar.

PSBI sendiri terus melakukan langkah-langkah efisiensi baik berupa pemangkasan biaya, efisiensi pengelolaan TPOD, hingga pengelolaan stasiun untuk menekan pembengkakan biaya. Dalam laporannya, estimasi biaya proyek bisa ditekan menjadi USD8 miliar. 

(IND) 

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement