“Tiga tahun ini Pak Erick Thohir sudah banyak mengubah pola-pola di PMN, PMN hanya dilakukan kalau memang berhubungan dengan penugasan atau misalnya BUMN tersebut melakukan aksi korporasi untuk pengembangan usaha,” ujar Arya, dikutip Jumat (30/9/2022).
Arya mencatat, PMN sebagai bentuk penugasan BUMN berkaitan dengan salah satu tugas BUMN, yakni membuka market baru yang belum dimasuki oleh pemain swasta.
“Tugas BUMN tidak hanya mencari keuntungan, bukan kalau yang untung baru dikerjakan. Tugas BUMN salah satunya membuka market baru, dia yang membuka ruang-ruang yang belum ada pemain yang masuk. Ketika marketnya belum ada yang masuk, maka BUMN bertugas masuk ke sana. Dan di sanalah pemilik modal menugaskan BUMN tersebut untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak dikerjakan pemain swasta,” katanya.
Sebagaimana disampaikan Arya, pada 2023, BUMN menerima PMN mencapai Rp41,31 triliun dengan rincian PT Hutama Karya (Persero) Rp28,9 triliun untuk penugasan Jalan Tol Trans Sumatera. Lalu, PT PLN (Persero) Rp10 triliun untuk penugasan jaringan listrik dan listrik desa.