Lebih lanjut, Reza menyebut Starlink sendiri sebelumnya merupakan mitra strategis Telkomsat sebagai bagian dari Telkom Group sejak tahun 2021. Terutama untuk penggelaran layanan satelit segmen backhaul dan enterprise.
"Telkom Group menyadari bahwa kehadiran teknologi dan pemain industri baru seperti Starlink adalah sesuatu yang tak terhindarkan," jelasnya.
Direktur Eksekutif ICT (Information and Communication Technologies) Institute, Heru Sutadi menilai beroperasinya Starlink ke Indonesia akan menjangkau kota-kota besar yang memiliki kemampuan beli lebih besar ketimbang di daerah.
Hal itu melihat biaya yang diperlukan untuk menggunakan layanan internet starlink tergolong tidak murah. Sehingga pasarnya akan banyak yang menyasar untuk masyarakat kota.
"Karena memang Starlink pun akan bersaing di wilayah-wilayah yang sama dengan operator yang ada, pasarnya di kota-kota besar, yang secara kemampuan bayar lebih bagus, kalau di daerah kan terkendala masalah harga," kata Heru saat dihubungi.
(SLF)