IDXChannel - Pandemi Covid-19 benar-benar memberi dampak nyata pada kehidupan manusia. Bukan hanya soal lahirnya kebiasaan baru 5M, tetapi juga memberi dampak buruk bagi keberlangsungan hidup pasien Thalasemia.
Ya, pasokan darah yang biasanya tercukupi, ternyata berkurang akibat pandemi Covid-19. Ini amat sangat dirasakan bagi pasien Thalasemia di seluruh Indonesia.
"Akibat pandemi, banyak orang ragu atau takut ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya untuk mendonorkan darahnya. Karena kondisi tersebut, stok darah di rumah sakit pun berkurang padahal darah sangat penting bagi pasien Thalasemia," papar Ketua Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI Pusat) dan Yayasan Thalassemia Indonesia (YTI), Ruswandi, dalam webinar kesehatan, Senin (31/5/2021).
Menurut Dokter Spesialis Anak RSCM dr Tenu Tjitra Sari, SpA(K), pasien Thalasemia mayor membutuhkan tranfusi darah rutin seumur hidupnya. "Biasanya transfusi darah dilakukan setiap empat minggu sekali," terangnya dalam laman resmi Kementerian Kesehatan, Sehat Negeriku.
Nah, dengan stok darah yang tidak begitu banyak jumlahnya, berbeda sebelum pandemi, kekhawatiran pasien Thalasemia tidak memiliki donor darah menjadi nyata. Hal ini yang menjadi perhatian Ruswandi dan berharap sekali masyarakat bergeliat kembali untuk mendonorkan darahnya.