IDXChannel – Selain itu Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengungkapkan stok minyak goreng menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) berkisar 325 ribu kiloliter. Menurutnya, jumlah tersebut cukup untuk 1,5 bulan konsumsi.
“Stok minyak goreng menjelang Natal ini berkisar 325 ribu kilo liter. Dan jumlah ini mencukupi 1,5 bulan konsumsi,” jelas dia.
Seperti diinformasikan sebelumnya, soal kenaikan harga minyak goreng hal tersebut diprediksi akan tetap berlangsung hingga kuartal I-2022.
Sebagai informasi, kenaikan harga minyak goreng ternyata disebabkan oleh beberapa faktor. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebutkan, faktor pertama penyebab harga minyak goreng meroket ialah adanya penurunan pasokan bahan baku minyak goreng.
“Terjadi penurunan produksi crude palm oil (CPO) dari Malaysia 8%. Kemungkinan produksi CPO di Indonesia akan turun dari target 49 juta ton mungkin hanya akan hasilkan 47 juta ton,” ujar Oke dalam webinar INDEF, Rabu (24/11/2021) lalu.