IDXChannel - Pola pendekatan bisnis dan keuangan yang berbasis iklim (climate finance) dinilai penting dilakukan, sebagai salah satu strategi dalam memitigasi risiko iklim melalui kebijakan arah investasi yang tepat.
Hal tersebut disampaikan oleh Head of Advisory Group PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF), Irman Boyle, dalam Indonesia Climate Finance Dialogue 2025, yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Senin (29/9/2025) lalu.
Dalam sesi bertajuk Opportunities for Private Sector Involvement in Scaling Climate Solutions, Irman menekankan pentingnya peran IIF dalam memperkuat sektor infrastruktur yang ramah lingkungan.
"Climate finance merupakan instrumen yang cukup strategis untuk dapat menekan risiko iklim melalui pilihan arah investasi yang tepat," ujar Irman.
Menurut Irman, hampir sebagian besar dampak pembiayaan iklim berasal dari proyek-proyek berbasis energi. Karenanya, IIF memandang transisi energi sebagai kunci dalam upaya menuju pembangunan rendah karbon di Indonesia.