Selain itu, Irman menjelaskan, partisipasi IIF dalam forum tersebut juga menunjukkan komitmen Perseroan dalam mendukung target pemerintah Indonesia mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.
"IIF terus mendorong investasi di sektor energi terbarukan, efisiensi energi, serta infrastruktur yang berketahanan iklim," ujar Irman.
Tak hanya itu, IIF juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga keuangan, investor global, hingga sektor swasta domestik.
Pendekatan ini sejalan dengan kebutuhan pembiayaan iklim Indonesia yang diperkirakan mencapai Rp3.461 triliun hingga tahun 2030, di mana keterlibatan swasta menjadi faktor penentu.
Sementara, pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan Kemenkeu, Masyita Crystallin, menggarisbawahi pentingnya pembiayaan iklim sebagai fondasi pembangunan Indonesia yang berkelanjutan dan sejahtera.