IDXChannel - Sebanyak satu juta pekerja di sektor batu bara global terancam kehilangan pekerjaan hingga 2050.
Menurut riset yang dirilis lembaga think tank Global Energy Monitor (GEM) yang berbasis di Amerika Serikat (AS), ratusan tambang batu bara padat karya diperkirakan akan ditutup dalam beberapa dekade mendatang karena mereka mencapai akhir masa pakainya. Selain itu, banyak negara mengganti batu bara dengan sumber energi yang lebih bersih.
"Penutupan tambang batu bara tidak dapat dihindari. Kesulitan ekonomi dan perselisihan sosial masih dapat dihindari," ujarnya Dorothy Mei, manajer proyek Global Coal Mine Tracker GEM, dilansir dari Reuters pada Selasa (10/10/2023).
Dia mengatakan bahwa pemerintah harus memastikan para pekerja tidak dirugikan transisi energi.
Riset tersebut menunjukkan saat ini terdapat 4.300 tambang batu bara yang sedang berjalan dan sedang direncakan di seluruh dunia. Tambang-tambang tersebut mempekerjakan hampir 2,7 juta orang.
Riset tersebut menemukan bahwa lebih dari 400.000 orang terancam kehilangan pekerjaan di 2035 karena tambang tempat kerja mereka akan berhenti beroperasi.
Jika rencana untuk mengurangi penggunaan batu bara secara bertahap untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius dilaksanakan, maka hanya 250.000 pekerja tambang - kurang dari 10% dari jumlah pekerja saat ini - yang dibutuhkan di seluruh dunia, demikian estimasi GEM. (WHY)