Mengingat saat ini masyarakat masih ragu untuk beralih ke kendaraan listrik, bukan karena harga yang mahal tapi kekhawatiran tentang perawatannya.
“Ini kan EV masih awal sekali, butuh banyak edukasi ke konsumen yang ingin membeli motor listrik, karena orang membeli motor listrik kan penuh pertimbangan. Mereka takut performanya seperti apa, lalu problem baterainya aeperti apa, nah itu yang perlu diedukasi,” ujarnya.
Seperti diketahui, subsidi Rp7 juta untuk pembelian motor listrik akan diterapkan hingga akhir Desember 2024.
Apabila tidak dilanjutkan untuk tahun berikutnya, Tekno mengungkapkan Polytron memiliki cara sendiri untuk menggaet konsumen.
“Kita lihat saja nanti, saya juga susah untuk memprediksi [subsidi]. Kita juga bisa mendapat cost saving, kalau tidak ada subsidi terpaksa kita tetap jualan, tapi mungkin harganya bisa kita tekan,” ujarnya.