sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sukseskan Gelaran KTT G20, PeduliLindungi Siapkan 14 Bahasa

Economics editor Kevi Laras
01/09/2022 12:42 WIB
Untuk PeduliLindungi sudah tersedia dalam 9 bahasa, akan ditambah lagi 5 bahasa sehingga bisa dilakukan di masing-masing negara
Sukseskan Gelaran KTT G20, PeduliLindungi Siapkan 14 Bahasa (FOTO:MNC Media)
Sukseskan Gelaran KTT G20, PeduliLindungi Siapkan 14 Bahasa (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyiapkan aplikasi PeduliLindungi dalam 14 bahasa.

Hal ini untuk memastikan bahwa para tamu presidensi G20 mendapatkan pelayanan kesehatan yang berstandar maksimal.

Menurut Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono sejauh ini PeduliLindungi telah tersedia dalam 9 bahasa dan selebihnya masih dalam proses. 

"Untuk PeduliLindungi sudah tersedia dalam 9 bahasa, akan ditambah lagi 5 bahasa sehingga bisa dilakukan di masing-masing negara,” ujar Wamenkes dr Dante dikutip dari Sehat Negeriku laman resmi Kemenkes, Kamis (1/9/2022)

Kesembilan bahasa tersebut yaitu bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa Prancis, bahasa Jepang, bahasa Rusia, bahasa Arab, bahasa Korea, dan bahasa Spanyol. Sedangkan 5 bahasa yang sedang diproses mencakup bahasa Portugis, bahasa Jerman, bahasa Italia, dan bahasa Turki.

Sehubungan dengan acara KTT G20, Dante menjelaskan jika Kemenkes juga akan menyiapkan standar protokol kesehatan, persiapan layanan kesehatan, dan akses komunikasi delegasi terhadap protokol kesehatan dan layanan kesehatan.

Dalam usulnya, Wamenkes Dante mengatakan terkait standar protokol kesehatan, delegasi diharuskan sudah vaksinasi dosis lengkap dan terdata di PeduliLindungi sebelum keberangkatan. Kemudian, saat di Bandara layanan verifikasi jika belum verifikasi sertifikat vaksinasi. 

“Para delegasi diharapkan memiliki asuransi kesehatan atau travel insurance yang menjamin perawatan RS, termasuk Covid-19,” usul Wamenkes.

Perlu diketahui, menyiagakan 7 rumah sakit internasional sebagai RS rujukan KTT G20 yakni RSUP Prof. Dr. I. G. N. G. Ngoerah atau sebelumnya bernama RSUP Sanglah, RSUD Bali Mandara, RS. Universitas Udayana, RS Siloam, RS BIMC Nusa Dua, RS Bhayangkara, dan RS Tk. II Udayana.

Lalu, Kemenkes mendirikan mini ICU, klinik, dan membentuk tim mobile yang disiapkan di tempat pelaksanaan KTT. Dimana tenaga medis di mini ICU disiagakan dokter spesialis jantung / dokter spesialis penyakit dalam konsultan jantung, dokter spesialis anestesi, dokter umum, dan perawat ICU. Kemenkes juga menyiapkan untuk Presiden RI 2 unit, untuk KTT 10 unit, dan untuk delegasi 12 unit.

(SAN)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement