sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Sulawesi Jadi Area Dominan untuk Serap Cadangan Beras Dalam Negeri

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
01/10/2022 14:03 WIB
Badan Pangan Nasional ungkap Sulawesi menjadi area dominan dalam penyerapan cadangan beras di Tanah Air.
Sulawesi Jadi Area Dominan untuk Serap Cadangan Beras Dalam Negeri (Dok.MNC)
Sulawesi Jadi Area Dominan untuk Serap Cadangan Beras Dalam Negeri (Dok.MNC)

IDXChannel - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) tengah menggenjot penyerapan cadangan pangan yang berasal dari produk dalam negeri, khususnya beras

Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan National Food Agency/NFA, I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan, saat ini Sulawesi menjadi area dominan dalam penyerapan beras di Tanah Air.

"Secara prinsip badan pangan nasional mendorong penguatan penyerapan cadangan pangan yang berasal dari produk dalam negeri. Kami kemarin rapat dengan Bulog melihat perkembangan sekarang yang produksi ada di Sulawesi. Sehingga Bulog kami dorong untuk melakukan penyerapan di area Sulawesi," kata Ketut dalam dialog di MNC Trijaya, Sabtu (1/10/2022).

Sebab, lanjut dia, jumlah cadangan beras pemerintah saat ini hanya 800 ribu ton. Sementara target Badan Pangan Nasional, pemerintah harus memiliki cadangan beras 1,2 juta ton. 

"Yang ada saat ini baru 800 ribu ton. Target kami adalah pemerintah harus memiliki cadangan beras 1,2 juta ton. Maka kami pun sudah bersurat kepada Menteri Perekonomian untuk mendorong Bulog segera memenuhi jumlah atau target cadangan beras pemerintah sebesar 1,2 juta ton dan mengutamakan penyerapan dalam negeri," ujar Ketut.

Dalam hal ini, badan pangan nasional sungguh-sungguh meminta Bulog untuk bergerak cepat sehingga bagaimana pun caranya pengutamaan penyerapan dalam negeri harus segera dilakukan.

Di sisi lain, Ketut mengungkapkan, Badan Pangan Nasional mendorong para petani untuk bergairah dalam memproduksi beras. Di samping itu, badan pangan juga berupaya mensejahterakan petani dan juga masyarakat.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement