Sementara berdasarkan neraca produksi, pasokan beras nasional periode Januari-Februari 2025 mengalami defisit lantaran jumlah minimnya produksi dan meningkatnya permintaan.
"Kalau kita lihat neraca produksi, setelah 2 bulannya, di bulan Januari dan Februari kita minusnya antara produksi dan konsumsi," kata dia.
Kini Bulog baru mengamankan 1,9 juta ton beras, terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) dan beras komersial. Suyamto optimistis jumlahnya melonjak saat Maret tahun lalu.
"Terakhir ini stok komoditi yang saat ini ada di Bulog yang beras dari 1,9 juta ton, ini stok beras baik CBP maupun stok beras komersial," kata dia.
(NIA DEVIYANA)