IDXChannel - Surplus neraca dagang RI sebesar USD3,4 miliar pada dasarnya bukan surplus yang sehat. Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal menilai bahwa, surplus ini lebih tinggi dibandingkan surplus di bulan Agustus 2023.
"Surplus ini bisa sehat dan kurang sehat tergantung apa sebabnya. Pasalnya, surplus di bulan September lalu bukan disebabkan ekspor kita mengalami peningkatan," ujar Faisal dalam IDXChannel Live Market Review di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Ekspor RI, sebut dia, justru mengalami penurunan secara bulanan maupun secara tahunan dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Ini artinya, performa ekspor pun kurang sehat. Apalagi jika dilihat dari sisi impor.
"Surplus melebar dibandingkan bulan lalu juga karena impor yang menurun lebih tajam. Sehingga, ekspor turun, impornya juga menurun lebih tajam," sambung Faisal.
Dia mengatakan, impor yang menurun tajam hingga 8,15% bukan indikasi yang baik sebetulnya karena penurunan impor terjadi pada seluruh golongan barang, termasuk barang-barang konsumtif, bahan baku dan penolong juga secara bulanan turun hampir 5%, dan barang modal menurun.