"Ini tidak sehat, dilihat dari pergerakan ekspor maupun impor. Khusus untuk impor, ini terus terang berada di luar prediksi kami. Kami memprediksikan penurunan tapi tidak setajam ini," tambah Faisal.
Dia menilai, penurunan impor yang tajam ini sebenarnya adalah indikasi bahwa permasalahan perlambatan ekonomi sudah semakin terasa di ekonomi domestik RI.
"Sebenarnya ekonomi RI lebih resilien terhadap masalah di eksternal, tapi dengan adanya penurunan impor ini, mau tidak mau kita sudah mulai lebih merasakan dampak perlambatan ekonomi global terhadap permintaan di dalam negeri yang bisa berdampak terhadap di hulu, yaitu industri manufaktur, sehingga mengurangi pembelian terhadap bahan baku, penolong, dan barang modal," pungkas Faisal.
(SLF)