Membangun ketahanan operasional dan rantai pasok
Bagi para pemimpin bisnis di Asia Tenggara, rantai pasokan kini dipandang sebagai aset strategis, adaptif, agile, dan mampu memberikan kontribusi nyata pada strategi kompetitif perusahaan.
Dalam 12 bulan ke depan, setengah pemimpin bisnis di Asia Tenggara (50 persen) berencana memperluas atau mendiversifikasi rantai pasok mereka, mulai dari membangun hub regional, menambah pemasok alternatif, hingga meningkatkan pemantauan kinerja pemasok dan alur logistik secara digital untuk memperkuat ketahanan bisnis mereka.
Hanya 12 persen responden yang memperkirakan tidak akan ada dampak terhadap rantai pasokan mereka.
Sementara itu, isu keberlanjutan menjadi semakin penting di kalangan pemimpin bisnis. Saat ini, hanya 21 persen pemimpin di Asia Tenggara yang memperkirakan keberlanjutan akan mendisrupsi strategi bisnis mereka dalam 12 bulan ke depan.
Lebih lanjut lagi, dalam rentang waktu yang lebih panjang, yaitu tiga tahun ke depan, 40 persen responden percaya isu keberlanjutan akan mendisrupsi strategi bisnis mereka.
Selain itu, 69 persen responden menilai keberlanjutan sebagai elemen penting dalam strategi permodalan, seiring meningkatnya perhatian terhadap pembiayaan berkelanjutan di Kawasan APEC.
(NIA DEVIYANA)