"Dengan demikian, diharapkan apabila hal tersebut dapat dilakukan secepatnya, maka perusahaan-perusahaan swasta tersebut akan bisa kembali bekerja secara normal dan dapat membantu Pemerintah Indonesia untuk memulihkan perekonomian nasional," tutur Harya Bimo.
Lebih lanjut Harya Bimo juga menjelaskan, dirinya belum bisa memastikan berapa harga pasti dari vaksin yang akan digunakan dalam program vaksin gotong royong ini. Harya Bimo berpendapat, harga vaksin ini akan berbeda-berbeda karena akan ditentukan oleh berbagai macam faktor.
“Saya memperkirakan, jika vaksin yang dipilih adalah Moderna, Sputnik dan Sinopharm, harga vaksin gotong royong akan berada di kisaran Rp 500.000 – Rp1 juta. Harga ini kemungkinan juga bisa berubah-ubah akibat banyak faktor yang mempengaruhinya seperti, bahan baku yg berbeda dalam pembuatan vaksin, efikasi dari setiap vaksin, biaya logistik untuk distribusi serta faktor teknologi penyimpanan vaksin tersebut,” tutup Harya Bimo.
Sebagai informasi, Klinik Pintar IDI adalah sebuah klinik kesehatan berbasis teknologi yang dapat diakses oleh pasien guna memudahkan proses berobat baik di klinik, di rumah, maupun di kantor atau lokasi usaha lainnya. (RAMA)