IDXChannel - Rusia dilaporkan telah mengizinkan negara-negara konsumennya dalam hal perdagangan gas untuk dapat melakukan pelunasan dengan menggunakan mata uang asing.
Kebijakan baru ini merevisi pendekatan sebelumnya yang diterapkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang sejak Maret 2022 hanya mau menerima pembayaran gas dengan menggunakan mata uang rubel.
Karenanya, pihak Rusia juga memaksa para pelanggannya di Eropa untuk membuka rekening bank rubel dengan Gazprombank guna memperlancar proses pembayaran. Seluruh persyaratan itu wajib dipenuhi bila pihak pelanggan masih ingin terus menerima suplai gas dari Rusia.
Dan ketegasan tersebut benar-benar diterapkan Rusia terhadap sejumlah negara yang ngotot menolak persyaratan pembayaran menggunakan mata uang rubel itu. Akibatnya, suplai gas untuk sejumlah perusahaan dan juga negara, seperti Polandia dan Finlandia, secara resmi dihentikan sampai saat ini.
Namun demikian, sebagaimana dilansir Reuters, Minggu (1/1/2022), pihak Rusia juga menegaskan bahwa mulai diterimanya pembayaran menggunakan mata uang asing tidak otomatis menggugurkan kebijakan penghentian pasokan gas ke sejumlah pihak.