IDXChannel - Bank Sentral China berupaya menjaga likuiditas dengan memberikan kebijakan pinjaman jangka menengah sekaligus mempertahankan suku bunga pinjaman jangka menengah.
Bank Rakyat China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman fasilitas jangka menengah (MLF) satu tahun senilai 500 miliar yuan (USD69,9 miliar). Hal ini diberikan kepada lembaga keuangan dengan porsi 2,75% tidak berubah dari sebelumnya.
“Injeksi likuiditas sepenuhnya dilakukan untuk menjaga likuiditas sistem perbankan cukup memadai dan untuk memenuhi permintaan institusi keuangan,” kata PBOC sebagaimana dilansir dari Reuters, Selasa (18/10/2022).
Sebelumnya PBOC sempat menguras bersih sekitar 200 miliar yuan pada bulan Agustus dan September. Perkiraan para pengamat pasar mengatakan tidak akan ada perubahan pada tingka MLF dan berharap akan ada rollover parsial.
"Perputaran penuh pada hari Senin adalah sinyal bahwa bank sentral China akan terus mempertahankan sikap kebijakan moneter yang longgar," kata Marco Sun, kepala analis pasar keuangan di MUFG Bank (China).
Di sisi lain, PDB kuartal ketiga China kemungkinan akan menunjukkan tantang besar di tengah permintaan domestik yang lemah dan pertumbuhan global yang melambat.
Tetapi data pinjaman sejak bulan Agustus menurunkan urgensi penurunan suku bunga. Sementara kondisi mata uang yang melemah membuat PBOC memiliki ruang terbatas untuk bermanuver pada kebijakan moneter.
Beberapa pengamat pasar melihat peluang bagi PBOC untuk memotong jumlah uang tunai yang disisihkan oleh bank sebagai cadangan akhir tahun ini. Cadangan itu bisa melawan jatuh tempo MLF yang mencapai 1,5 triliun yuan pada November dan Desember.
"Kami memperkirakan pelonggaran moneter lebih lanjut akan berlanjut, meskipun PBOC akan menyadari tekanan aliran keluar dari kebijakan moneter yang berbeda dengan Fed AS," Erin Xin, ekonom untuk China Raya di HSBC.
Ia menambahkan bahwa pelonggaran tambahan lebih mungkin terjadi dalam bentuk likuiditas dan pelonggaran yang ditargetkan. Suku bunga MLF berguna menjadi panduan suku bunga dasar pinjaman yang akan dirilis pada Kamis mendatang.
PBOC mengejutkan pasar pada Agustus dengan menurunkan kedua suku bunga sebesar 10 basis poin untuk menghidupkan kembali permintaan kredit dan mendukung ekonomi yang dirugikan oleh guncangan Covid-19.
(DES/ Ribka Christiana)