"Fasilitas MRO baru ini akan memiliki kapasitas sebanyak enam pesawat berbadan sempit, yang didukung oleh berbagai fasilitas perbaikan penunjang serta perkantoran," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/8/2023).
Martynas menuturkan, pengerjaan fasilitas MRO rencananya ini akan dimulai pada kuartal IV-2023, dan diperkirakan akan berlangsung selama kurang lebih satu tahun ke depan.
Hal itu sejalan dengan kembalinya lalu lintas penerbangan yang tinggi pasca-pandemi, menguatkan Indonesia sebagai salah satu destinasi utama bagi wisatawan dari manca negara.
Dengan jumlah penerbangan domestik dan internasional yang terus meningkat, serta konektivitas Bandara Internasional | Gusti Ngurah Rai dengan kawasan Australia dan Asia, pembangunan fasilitas perbaikan pesawat dinilai sebagai langkah yang tepat, terutama bagi maskapai dari Australia, Korea Selatan, Jepang, dan China.