Selain Covid-19 dan pecahnya perang Rusia-Ukraina, bencana alam memang telah menjadi penghambat ekonomi nyata di seluruh dunia, tak terkecuali di Tanah Air.
Banjir yang melanda ibu kota Tanah Air di sejumlah titik dalam kurun waktu seminggu ini menjadi salah satu pertanda ancaman lain yang lebih serius terhadap ekonomi. Krisis iklim ini semakin nyata terjadi akhir-akhir ini.
Dampak perubahan iklim seperti banjir dan bencana alam lainnya diproyeksi akan menimbulkan kerugian ekonomi signifikan dalam beberapa dekade mendatang.
Estimasi UN Environment Programme (UNEP) memperkirakan biaya untuk beradaptasi dengan dampak iklim sebesar USD140-300 miliar per tahun pada 2030 dan USD280 miliar hingga USD500 miliar per tahun pada 2050.
Angka estimasi ini bukan tanpa bukti nyata. Di tahun 2021 saja, Statista mencatat kerugian dari bencana alam yang terjadi di seluruh dunia mencapai USD 343 miliar. (Lihat tabel di bawah ini)