"Museum Wiswakarma dirancang sebagai pusat pendidikan dan budaya kreatif agar budaya Bali tidak hanya didokumentasikan oleh para penerusnya, tetapi juga dilestarikan dan didistribusikan secara lebih luas," ujar I Ketut Pradnya.
Bagi masyarakat Bali, Wiswakarma adalah dewa arsitek perancang alam semesta, serta guru dari para unagi (arsitek tradisional Bali).
Segala norma yang tertulis dalam teks kearsitekturan Bali, masih tetap dipegang teguh dan dijadikan pedoman oleh para unagi. Oleh karena itu, Museum Wiswakarma dibangun sebagai persembahan karya para seniman bagi Bali dan tentunya Indonesia. (TSA)