Selain itu ketersediaan bahan bakar yang belakang menjadi isu ramai diperbincangkan diharapkan tidak terjadi pada rest-rest area tipe A yang menyediakan SPBU, agar tidak terjadi antrean panjang di rest area.
"SPBU juga harus tersedia bahan bakarnya, jangan sampai kurang," lanjut Djoko.
"Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) khususnya untuk transportasi umum yang membutuhkan solar perlu diantisipasi serius agar tidak mengganggu mobilitas. Kemudahan mendapatkan BBM bagi transportasi umum mengangkut pemudik," sambungnya.
Selanjutnya dari segi infrastruktur pembayaran non tunai juga penting untuk diperjuat, sebab menurutnya saat ini lebih banyak pemudik milenial yang banyak mengandalkan pembayaran non tunai.
Tidak hanya dari sisi pembayaran di gerbang tol, para UMKM yang berjualan di rest area juga penting untuk di dukung mengimplementasikannya pembayaran secara nontunai.
"Kemudahan dalam hal digitalisasi pembayaran juga harus disiapkan. Sinyal minimal 4G dapat merata di semua jalur mudik. Semua stasiun pengisi bahan bakar umum (SPBU) harus disiapkan pembayaran menggunakan nirtunai (cashless)," pungkasnya. (TYO)