Menurut Chatib, di sisi konsumen pun demikian. Ketika beranggapan bahwa resesi akan terjadi, maka orang-orang akan meningkatkan tabungannya.
Lanjut dia, jika banyak orang meningkatkan tabungannya, maka aktivitas belanja jadi menurun maka permintaan agregat juga akan mengalami penurunan.
"Dari situ, terjadilah perlambatan ekonomi yang akhirnya jika ini terus terjadi akan terjadi resesi, inilah yang disebut sebagai paradoks of thrift," terang Chatib.
Dalam situasi seperti itu, kata dia, berdasarkan anjuran Keynes pemerintah perlu meningkatkan belanjanya untuk meningkatkan daya beli masyarakat seperti memberikan bantuan sosial (bansos) pada masyarakat miskin.
"Keynes menganjurkan agar pemerintah meningkatkan belanjanya untuk meningkatkan daya beli, salah satunya adalah dengan memberikan bantuan sosial untuk kelompok bawah," ucap Chatib.