IDXChannel - Para petani kedelai berharap pemerintah dapat melindungi harga kedelai lokal yang sering terpukul akibat derasnya impor kedelai.
"Petani kedelai meminta adanya jaminan harga kedelai untuk keberlanjutan produksi kedelai lokal," ujar Petani sekaligus Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Grobogan, Ali dikutip dari keterangan resmi, Senin (28/2/2022).
Ali mengaku saat ini harga kedelai bisa dikatakan sedang bagus, petani pun mulai menanam kembali kedelai.
“Petani perlu adanya jaminan harga. Jika harga menguntungkan tanpa diberi bantuan pun saya yakin petani akan semangat kembali menanam kedelai,” katanya.
Grobogan adalah salah satu sentra kedelai di Indonesia, petani di sana sudah menerapkan sistem pertanaman kedelai yang lebih efisien dengan provitas yang dicapai sudah tinggi sekitar 2,5 ton/ha.
Menurut Ali, kenaikan harga kedelai mulai di tahun 2019 akibat dampak Pandemi covid-19. Tahun 2019 pertanaman kedelai di wilayahnya sekitar 10-15% dari areal yang tersedia seluas 28 ribu hektar.
"Tahun 2020 ada sedikit peningkatan harga. Kemudian Tahun 2021 sudah 40-50% dari areal yang ada. Tahun 2022 diperkirakan 70% dari luas areal tertanam kedelai lagi," bebernya.
Terkait hal tersebut, Ali menegaskan perlunya mengoptimalkan benih yang berkualitas. Menurutnya, apabila bantuan benih bisa ditingkatkan menjadi 60 kg per hektar dengan daya tumbuh minimal 85% maka akan bisa dicapai produksi 2,5 ton per hektar.
“Kalau benih tidak berkualitas maka hasil per hektar juga tidak akan terpenuhi,” tandasnya
Sementara itu, Ketua KTNA Blora, Sudarwanto sependapat dengan hal tersebut. Baginya kepastian pasar dan harga sangat penting.
Ia juga menekankan keterbatasan benih kedelai dengan masa dormansi yang sangat pendek (1 bulan) menjadi hal yang perlu diperhatikan bersama.
"Untuk budidaya kedelai, saat ini kami akan mengembangkan tanam kedelai 'sistem methuk' di Blora, khususnya untuk kedelai hitam," ungkap Sudarwanto.
“Jadi bulan Oktober tanam jagung, lalu 1 bulan mau panen bawahnya disemprot herbisida untuk ditanam kedelai. Saat panen jagung, maka kedelai mulai tumbuh,” jelasnya.
Terkait kenaikan harga kedelai ini, Penangkar kedelai dari LMDH Blora, Widodo menyatakan, saat ini masyarakat di LMDH sudah gemar tanam kedelai, karena harga yang sedang bagus.
Hanya saja, Widodo bilang, kendala saat ini adalah musim hujan sehingga panen kurang optimal, selain itu alsintan juga baru memiliki 1 threser.
"Namun demikian petani disini sedang semangat tanam kedelai, bahkan ke depan saat MT 2 kami akan mengajukan bantuan benih seluas 40 hektar untuk pertanaman bulan Maret dan April,” tutupnya. (RAMA)