Lebih lanjut Nanang menyebutkan, meski ada potensi dari Lapangan Hidaya yang akan berkontribusi sekitar 20 hingga 22 ribu barel namun baru akan onstream pada 2025.
"Jadi kita harus tetap realistis kalau 2024 tidak ada lagi project misalnya seperti Banyu urip atau Hidayah. Kita harus survival," tukasnya. (NIA)