IDXChannel - PT Pertamina (Persero) resmi meluncurkan kerangka keuangan berkelanjutan atau sustainable finance framework. Hal ini memungkinkan Pertamina atau subholding bisa mengakses pendanaan proyek hijau (green project) dan proyek transisi energi.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menyebut, sustainable finance framework menjadi pedoman Pertamina dalam melakukan pendanaan berkelanjutan ke depannya, tidak terbatas pada pinjaman perbankan dan obligasi.
“Langkah strategis untuk menyusun sustainable finance framework sejalan dengan upaya memberikan komitmen yang lebih luas untuk menciptakan nilai jangka panjang dan keberlanjutan bagi para pemangku kepentingan serta memberikan dampak positif,” Emma, Kamis (20/6/2024).
Menurutnya, kerangka keuangan berkelanjutan memperkuat Pertamina dalam mencapai target penurunan emisi sebesar 32 persen dari skenario business as usual (BAU) pada 2030. Selain itu, mendukung upaya pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau bahkan lebih cepat.
Melalui sustainable finance framewor, Pertamina dapat menerbitkan instrumen pendanaan proyek hijau. Adapun, syarat yang dipenuhi dalam sembilan kategori, yakni energi terbarukan, hidrogen hijau, jaringan transmisi dan distribusi untuk gas-gas terbarukan dan rendah karbon.