“Anak dan istri saya mengatakan kepada saya untuk melakukan vaksinasi karena kita tidak pernah tahu kapan saya akan terinfeksi,” sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Rabu (11/8/2021).
Joan Carbonell, yang bekerja sebagai pengawas di pusat vaksinasi Manila, mengatakan keputusan beberapa pusat untuk tetap buka hingga malam, atau bahkan tidak pernah tutup, adalah untuk membatasi kerumunan di pagi hari, karena orang-orang berebut untuk mendapatkan suntikan.
Pekan lalu, ribuan orang mengantri di luar pusat vaksinasi Manila setelah desas-desus menyebar bahwa orang tidak akan dapat meninggalkan rumah mereka jika mereka tidak mendapatkan suntikan. Baca juga: Petinggi Partai Berkuasa Filipina Dukung Duterte jadi Wakil Presiden pada 2022
Filipina telah melaporkan lebih dari 1,67 juta infeksi dan 29 ribu kematian sejauh ini selama pandemi. Tetapi jumlah tes positif telah meningkat, mendorong lonjakan kasus dan rawat inap. (TIA)