"Diharapkan dapat meningkatkan arus logistik dari Provinsi Sumatera Utara menuju Provinsi Aceh, serta mendukung pengembangan wilayah pada koridor jalan tol," ujar Menteri Basuki pada keterangan tertulisnya, Jumat (4/2/2022).
Menteri Basuki menyatakan, secara keseluruhan Jalan Tol Trans Sumatera sepanjang 3.042 km, terdiri dari koridor utama 2.121 km dan koridor pendukung 921 km. Saat ini sepanjang 684 km pada 10 ruas telah operasi. Selanjutnya saat ini sebanyak 8 ruas sepanjang 533 km sedang tahap konstruksi.
Untuk mendukung percepatan penyelesaian ruas tol tersebut, dilaksanakan juga penandatanganan Letter of Commitment (LoC) penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) antara Direktur Utama (Dirut) PT Hutama Karya Budi Harto, Dirut PT Waskita Karya Destiawan Soewardjono dan Dirut Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi. Berdasarkan data, total dana PMN yang telah dibayarkan oleh LMAN per 31 Januari 2022 untuk Trans Sumatera adalah Rp11,42 triliun. Sedangkan untuk ruas Binjai-Langsa sendiri mencapai Rp650 miliar.
Jalan Tol Binjai-Langsa dibangun dengan nilai konstruksi Rp16,7 triliun dilaksanakan oleh PT Hutama Karya dengan progres konstruksi ruas selanjutnya yakni Stabat-Tanjung Pura (26,7 km) sudah 50,3% dengan target rampung Februari 2023.
Selanjutnya ruas Tanjung Pura-Pangkalan Brandan (19 km) progresnya 9,4% dengan target rampung Februari 2023. Sedangkan untuk bagian seksi 2 dengan ruas masing-masing Pangkalan Brandan-Kuala Simpang (44,2 km) dan Kuala Simpang-Langsa (29,2 km) ditargetkan rampung Februari 2024. (TYO)