Tender Gorden Rumdin DPR Rp43,5 M Dibatalkan, Formappi: Semoga Bukan Kamuflase

IDXChannel - Penanggungjawab Bidang Legislasi Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus berharap pembatalan proyek gorden rumah dinas DPR dengan nilai fantasis Rp43,5 miliar bukan sekedar untuk pencitraan atau kamuflase.
"DPR khususnya BURT patut diacungi jempol karena berani membatalkan proyek pengadaan gorden dengan anggaran yang fantastis," ujar Lucius Karus, Kamis (19/5/2022) ketika dikonfirmasi.
Ia menyebutkan pembatalan tersebut mengonfirmasi banyak dugaan kejanggalan yang mencuat sejak perencanaan hingga eksekusi pengadaan tender gorden yang dimenangkan perusahaan ajaib dari dunia Informasi Teknologi (IT).
Namun kata Lucius, pembatalan proyek gorden oleh Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) nampak hanya menjadi respons sesaat saja dan bukan sebuah sikap tegas DPR untuk konsisten dan berkomitmen pada isu efisiensi anggaran dintengah banyaknya kebutuhan mendesak bangsa saat ini.
"Keputusan BURT menghentikan proyek gorden tak berbarengan dengan pembatalan proyek-proyek lain yang juga menyedot anggaran fantastis tetapi urgensinya diragukan. Beberapa proyek seperti pengecatan dome gedung kura-kura atau pengaspalan jalan misalnya," terang dia.
Ia merasa heran bagaimana bisa BURT hanya membatalkan satu proyek dan membiarkan yang lainnya. Padahal kata Lucius tuntutan publik pada dasarnya meminta DPR agar sensitif dengan situasi dan karenanya tak perlu menghambur-hamburkan uang untuk proyek yang ngga urgen.
"Yang terlihat dari keputusan menghentikan proyek gorden justru adalah nafsu politik yang ingin meraih simpati dengan seolah-olah menuruti kemauan publik. Akan tetapi BURT tak bisa menangkap pesan utama penolakan publik terhadap proyek gorden yakni pesan untuk melakukan efisiensi dan mengutamakan penggunaan anggaran untuk hal yang sangat mendesak bagi publik," terang Lucius Karus.
BURT kata Lucius bisa dianggap tak cukup punya komitmen pada penghematan anggaran negara. Membiarkan anggaran terbuang dalam jumlah signifikan untuk proyek pengecatan membuat pembatalan proyek gorden serasa tanpa makna.
Ditambah lagi Lucius mengungkapkan dengan pelaksanaan kunker BURT ke Turki sejak tanggal 18 Mei lalu menunjukkan sikap inkonsistensi BURT pada efisiensi anggaran DPR.
"Pembatalan proyek gorden hanya kamuflase untuk memancarkan aksi mereka melakukan kunker ke Turki. Kunker membawa rombongan yang sangat banyak tanpa misi yang kelas juga adalah pemborosan yang sejak lama dikritik," ucap Lucius Karus.