sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terancam Bangkrut, China Evergrande Cari Perlindungan dari Kreditur di Pengadilan AS

Economics editor Febrina Ratna
18/08/2023 07:10 WIB
China Evergrande yang merupakan pengembang properti dengan utang terbesar di dunia mengajukan perlindungan dari kreditur di pengadilan kebangkrutan AS.
Terancam Bangkrut, China Evergrande Cari Perlindungan dari Kreditur di Pengadilan AS. (Foto: MNC Media)
Terancam Bangkrut, China Evergrande Cari Perlindungan dari Kreditur di Pengadilan AS. (Foto: MNC Media)

Meski begitu, pengacara Evergrande belum menanggapi permintaan komentar terkait pengajuan perlindungan tersebut. Adapun, pengajuan perlindungan oleh Evergrande datang di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa masalah di sektor properti China dapat menyebar ke bagian lain dari perekonomian negara tersebut. Sebab, pertumbuhan ekonomi China kian melambat.

Sejak krisis utang sektor properti China itu terungkap pada pertengahan 2021, perusahaan yang menyumbang 40% dari penjualan rumah China telah menyatakan gagal bayar. Di sisi lain, kesehatan keuangan Country Garden, pengembang swasta terbesar di China, juga mengkhawatirkan investor setelah perusahaan melewatkan beberapa pembayaran bunga bulan ini.

Evergrande baru-baru ini memiliki kewajiban sebesar USD330 miliar. Default akhir tahun 2021 memicu serangkaian default di pembangun lain yang akhirnya mengakibatkan ribuan rumah belum selesai dibangun di seluruh China.

Bulan lalu, Evergrande membukukan kerugian gabungan sebesar USD81 miliar untuk tahun 2021 dan 2022, memicu kekhawatiran investor tentang kelangsungan rencana restrukturisasi utang yang diusulkannya pada Maret lalu.

Pada awal pekan ini, unit kendaraan listriknya yaitu China Evergrande New Energy Vehicle Group , mengumumkan restrukturisasi yang diusulkannya sendiri. Rencana itu menyerukan pertukaran utang untuk ekuitas senilai USD2,7 miliar, dan penjualan saham hampir USD500 juta yang akan memberi pembuat mobil yang berbasis di Dubai, NWTN, memiliki 27,5% saham.

Sepanjang 2021 dan 2022, kerugian gabungan Evergrande NEV mencapai hampir USD10 miliar. Sementara itu, perdagangan saham China Evergrande sudah dihentikan sejak Maret 2022.

(FRI)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement