Selama ini, jejaring SWIFT diandalkan sebagai sistem yang menghubungkan ribuan lembaga keuangan dunia, sehingga bank dapat mengirim dan menerima pesan transaksi dengan cepat dan aman. Dengan SWIFT, transaksi keuangan saat ini dapat dilakukan antar negara bahkan antar benua.
Jika telah resmi dikeluarkan dari SWIFT, maka dapat dipastikan bank-bank di Indonesia tidak lagi bisa bertransaksi dengan menggunakan dolar AS, seperti halnya yang kini tengah menimpa bank-bank di Rusia.
"Takut SWIFT-nya dimatiin. (Jika) Swift dimatiin, kita tidak bisa ngirim dolar AS. Tapi kata Rusia 'tak usah takut, bayarnya pakai Rubel saja.' Jadi kita tukar rupiah ke Rubel gitu. Nah ini yang teman-teman di sektor keuangan lagi ngitung-ngitung," tegas Sandiaga. (TSA)