Penerapan hal tersebut penting lantaran SIG ingin menjaga keseimbangan antara kinerja perusahaan (prosperity), kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people).
"SIG berkomitmen untuk mengembalikan apa yang telah didapat untuk masyarakat," ungkap Vita.
Dalam perencanaan penambangan, PT Semen Gresik selalu mengacu pada desain tambang yang tertuang dalam AMDAL, terutama terkait elevasi kedalaman penambangan untuk menjaga air bawah tanah.
Monitoring juga dilakukan secara berkala pada sumur-sumur pantau yang telah disediakan.
Untuk meminimalisir dampak sosial yang dapat ditimbulkan dari operasional tambang, PT Semen Gresik telah membangun kawasan green belt (sabuk hijau) selebar 50 meter yang mengelilingi area tambang di Rembang, Jawa Tengah, dengan total lahan mencapai 37 hektare.
Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan, hingga saat ini PT Semen Gresik telah mereklamasi lahan pascatambang tanah liat seluas 3 hektare dan lahan pascatambang batu gamping seluas 5,5 hektare.