Lebih lanjut, penyakit itu diketahui dimulai dengan demam tinggi dan sakit kepala yang tiba-tiba, dengan pendarahan internal yang parah terjadi dalam tujuh hari. WHO menjelaskan virus itu memiliki tingkat kematian 24 persen hingga 88 persen dalam wabah sebelumnya.
"Kami memuji kewaspadaan dan tindakan investigasi cepat oleh petugas kesehatan Guinea," kata Dr. Matshidiso Moeti, direktur regional WHO di Afrika, dalam pernyataannya.
Moeti mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk menerapkan respons cepat yang didasarkan pada pengalaman, dan keahlian Guinea di masa sebelumnya dalam mengelola Ebola, yang ditularkan dengan cara yang sama.
Saat ini, jelas Moeti, upaya pelacakan kontak sedang dilakukan untuk mengidentifikasi rekan dekat pria itu.
Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada hari Selasa, Georges Ki-Zerbo, kepala negara WHO di Guinea, mengatakan 155 orang diidentifikasi sebagai kontak dekat. Dia mengatakan mereka akan diamati selama tiga minggu.