sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Terus Perluas Pasar, Pertamina Internasional Shipping Raup Laba Rp3,02 Triliun di 2022

Economics editor Febrina Ratna
12/05/2023 10:04 WIB
Pertamina International Shipping mencatatkan laba bersih 2022 mencapai USD205,01 juta atau setara Rp3,02 triliun, naik 60,77% dibanding 2021.
Terus Perluas Pasar, Pertamina Internasional Shipping Raup Laba Rp3,02 Triliun di 2022. (foto: MNC Media)
Terus Perluas Pasar, Pertamina Internasional Shipping Raup Laba Rp3,02 Triliun di 2022. (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina International Shipping (PIS), yang merupakan Sub Holding Integrated Marine Logistics Pertamina, mencatatkan kinerja positif pada tahun lalu. Tercermin dari raihan laba pada 2022 yang mencapai USD205,01 juta atau setara Rp3,02 triliun (kurs dolar AS Rp14.746).

Angka tersebut naik 60,77% dibanding laba 2021 yang sebesar USD127,52 juta. Dari sisi top line, PIS membukukan pendapatan sebesar USD2,83 miliar, atau meroket sebanyak 63% dibanding pendapatan tahun sebelumnya USD1,73 miliar.

CEO PIS Yoki Firnandi mengatakan raihan tersebut melampaui target yang ditetapkan perusahaan. Hal itu tak lepas dari berbagai strategi perusahaan dalam ekspansi bisnis, terutama dalam memperluas pasar internasional.

“Tahun 2022 merupakan tahun ekspansi bagi PIS, di mana PIS memperluas pasar-pasar internasional dengan berbagai strategi. Mulai dari penambahan armada, perluasan rute, pembukaan kantor cabang di Dubai, hingga unlock value kerja sama strategis dengan Nippon Yushen Kaisha,” ujar Yoki, Jumat (12/5).

Capaian kinerja 2022 sekaligus membuktikan tingkat pertumbuhan per tahun (Compound Annual Growth Rate/CAGR) PIS selama 3 tahun berturut-turut terus naik signifikan. Terhitung sejak 2020, CAGR untuk laba bersih mencapai 37,77% dan revenue mencapai 83,94%.

Dari sisi operasional, PIS juga mencatat kenaikan jumlah pengangkutan kargo baik domestik maupun internasional. Terutama untuk kargo minyak mentah internasional dimana pengangkutan tercatat sebanyak 66,99  juta barel, atau naik 18,5% dibanding 2021 yang berada di angka 56,53 juta barel.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement