IDXChannel - Pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc dikabarkan akan membangun pabrik kendaraan bermotor berbasis lsitrik di India pada tahun ini.
Bahkan, Tesla tengah mendekati tahap akhir untuk mencapai kesepakatan memproduksi mobil listrik dengan otoritas India.
Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, jika dilihat dari sektor sumber daya mobil listrik yang ada di Indonesia memang jauh tertinggal.
Apalagi, sistem Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau rasio investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia (output) yang dianggap terlalu boros investasi.
Dia menyebut, ICOR sendiri mengukur berapa besar investasi yang diperlukan untuk meningkatkan satu unit output atau Produk Domestik Bruto (PDB). Disini menurut Bhima, perusahaan asal AS tersebut khawatir akan butuh investasi besar, sementara nilai output yang sama.
Pada 2019, skor ICOR Indonesia mencapai 6,77 yang artinya setiap penambahan Rp1 PDB membutuhkan investasi Rp6,77. Skor ICOR negara-negara maju berada di kisaran 3.
"Kemudian masalah utama di Indonesia soal ICOR yang tinggi jadi kendala. Incremental Capital Output Ratio menghitung borosnya investasi di sebuah negara. Tesla kalau buat pabrik di Indonesia khawatir boros butuh investasi terlalu besar dengan output yang sama," katanya.
Sekedar informasi, Indonesia juga baru saja mencatatkan pembangunan kawasan industri mobil listrik. Sedangkan India, sudah menyiapkan dari jauh - jauh hari. (Sandy)