IDXChannel - Keputusan perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla Inc yang memilih membangun pabrik di India memunculkan pertanyaan terkait negosiasi Tesla dengan pemerintah Indonesia.
Padahal sebelumnya, Tesla telah memberi sinyal baik untuk bekerjasama dengan Indonesia. Bahkan, perusahaan itu telah mengirimkan proposal sebagai negosiasi tahap awal kepada pemerintah.
Dalam proposal tersebut, perusahaan asal AS tersebut berniat menanamkan investasi pada dua sektor. Pertama, membangun industri baterai kendaraan listrik dan kedua akan berinvestasi pada bidang energi storage system (ESS).
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menuturkan, sebenarnya Tesla memang tidak mempunyai rencana membangun pabrik mobil listrik di Indonesia dan lebih tertarik berinvestasi pada pengembangan sistem penyimpanan energi atau Energy Storage System (ESS) saja.
"Kita tahu, sejak awal minat investasi Tesla ke Indonesia bukan dalam bentuk pabrik mobil tetapi dalam bentuk ESS. Kalau itu tidak terwujud juga berarti pemerintah tidak cukup tanggap untuk mengantisipasi investasi Tesla di Indonesia," kata Piter.