"Kemarin ini disampaikan presiden dalam rapat Hipmi bahwa harus terus diupayakan bagaimana penerapan KUR tidak lagi pakai kolateral, tapi pakai credit scoring," imbuhnya.
Teten menilai, penerapan credit scoring akan memberikan rasa aman terhadap perbankan karena jika menggunakan agunan, nilai aset sangat mudah dimanipulasi. Sedangkan credit scoring sulit dimanipulasi karena di dalamnya berisikan informasi transaksi kepada buyer, suplier, pajak dan lain-lain.
"Ini yang saya kira perlu dukungan kita semua karena UMKM masalah utamanya adalah pembiayaan padahal tadi ditantang bagaimana melahirkan lapangan kerja berkualitas, bagaimana mereka bisa naik kelas kalau mereka enggak bisa ambil pembiayaan terutama untuk modal investasi," tuturnya.
(RNA)