Dengan demikian, imbuh Teten, tidak ada penjual tangan kedua atau reseller, afiliator, distributor dan sudah masuk ke sejumlah negara di Asia Tenggara.
"Ini sudah masuk beberapa negara ASEAN. Saya sudah sampaikan ke Presiden, ini jangan sampai masuk ke Indonesia. Kalau masuk, UMKM tidak bisa bersaing. Kalau produksi lumpuh, pengangguran meningkat, daya beli turun," paparnya.
Jika daya beli yang menurun, kata Teten, akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Tanah Air karena sekitar 50 persen pertumbuhan ekonomi negara didorong oleh konsumsi rumah tangga.
Teten menjelaskan pemerintah berupaya memberikan perlindungan kepada UMKM termasuk yang bergerak di lini usaha kebutuhan sehari-hari.
(NIY)