Pasalnya, 40 persen biaya operasional penerbangan berasal dari pembelian bahan bakar avtur sehingga kenaikan harga avtur yang terjadi saat ini mempengaruhi total biaya operasi penerbangan.
Di samping itu, ketimpangan antara ketersediaan armada pesawat dan melonjaknya permintaan masyarakat menjadi pemicu harga tiket pesawat mengalami kenaikan pada masa libur akhir tahun ini.
AirNav Indonesia juga memproyeksikan jumlah penerbangan pada musim liburan Nataru 2023/2024 diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 124 persen dibanding tahun 2022/2023 lalu. Angka proyeksi ini berdasarkan data permintaan extra flight dan slot penerbangan dari maskapai yang masuk.
AirNav Indonesia memprediksi, total pergerakan baik landing maupun take off pesawat akan mencapai sebanyak 5.076 pergerakan pada puncak arus mudik Nataru 23 Desember 2023, naik dari proyeksi tahun sebelumnya sebesar 4.225 pergerakan. Memasuki puncak arus balik, landing maupun take off pesawat diproyeksikan sebanyak 4.721 pergerakan, naik dibanding 3.713 pergerakan di tahun sebelumnya. (ADF)