Lebih lanjut, dia mengatakan, Timor Leste menjadi negara pertama yang secara konkret merealisasikan penggunaan Bobibos. Setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Bobibos dan mitra di Timor-Leste langsung menyusun perjanjian kerja sama lanjutan berupa rencana aksi, kerangka waktu, penanggung jawab, hingga kebutuhan produksi.
Bahkan, pemerintah Timor Leste juga memberikan dukungan penuh berupa fasilitas pabrik serta lahan bahan baku seluas 25 ribu hektare. Untuk tahap awal, sekitar 5.700 hektare telah disiapkan.
Kapasitas produksi masih dalam tahap pembahasan karena bergantung pada volume yang diinginkan, ketersediaan bahan baku, serta pembangunan mesin produksi di lokasi.
"Target kami paling lambat Februari sudah produksi, tapi kami upayakan Januari sudah mulai. Produksi perdana akan diluncurkan langsung oleh pemerintah Timor-Leste," ujar Mulyadi.